Pages

Sunday, 24 May 2015

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT : MAKALAH PERAN POSYANDU DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN LANSIA

PERAN POSYANDU LANSIA DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN LANSIA
Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat







Disusun Oleh :

1.      SUSRIYENY AFWAN                                                 G1B014009 / A
2.      JONA APRISAN SIMAMORA                                    G1B014044 / A
3.      ARSA NUR FEBIA ANGGRAENI                              G1B014066 / A
4.      SARI FATMANINGRUM                                            G1B014076 / A
5.      DINA ASYIAMI                                                           G1B014096 / A
6.      RETRY DWIRAHMA                                                  G1B014097 / A
7.      EKA SETYARINI                                                         G1B014098 / A
8.      DEVY LAKSMITA                                                      G1B014104 / A


JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM), yang dalam kesempatan ini membahas tentang “Peran Posyandu Lansia Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lansia” dalam bentuk makalah. Tidak sedikit hambatan yang kami hadapi, dalam penyusunan tugas ini. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini adalah berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu Siti Nurhayati selaku dosen mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Universitas Jenderal Soedirman yang telah memberikan tugas, dan petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dalam menyelesaikan tugas ini.
2.      Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.



Purwokerto, 11 Oktober 2014
                                                                               

Penyusun



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang. .......................................................................................1
B.    Tujuan......................................................................................................2
C.   Manfaat....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Posyandu Lansia.....................................................................................3
B.    Peningkatan Kesejahteraan Lansia.........................................................5
C.   Peningkatan Kesehatan Lansia...............................................................6
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan..................................................................................................7
B.    Saran.......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................8


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Lanjut usia (lansia) adalah orang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas yang mencapai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (UU RI NO 13 tahun 1998) . Menurut WHO ( World Health Organisasion) membagi masa usia lanjut sebagai berikut a. usia 45-60 tahun disebut middle age (setengah baya atau A-Teda madya) b. usia 60-75 tahun disebut eldery (usia lanjut atau wreda utama) c. usua 75-90 tahun disebut old ( tua atau wreda prawasana) d. usia diatas 90 tahun disebut very old (tua sekali atau wreda wasana). 
Penduduk usia lanjut (yang kemudian disingkat Lansia) merupakan bagian masyarakat yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan kita. Siapapun pasti akan mengalami masa fase lansia tersebut. Menurut data pusat statistic, jumlah lansia di Indonesia pada tahun 1980 adalah sebanyak 7,7 juta jiwa atau hanya 5.2% dari seluruh jumlah penduduk. Pada tahun 1990 jumlah penduduk lanjut usia meningkat menjadi 11,3 juta orang atau 8,9 %. Dan data terbaru menunjukkan bahwa jumlah lansia di Indonesia diperkirakan akan mencapai 9,77% atau sejumlah 23,9 juta jiwa pada tahun 2010 dan meningkat lagi secara signifikan sebesar 11,4 % atau sebanyak 28,8 juta jiwa pada tahun 2020 diperkirakan akan mencapai 71,1 tahun . Dengan data-data tersebut, maka diperkirakan 10 tahun kedepan struktur penduduk Indonesia akan berada pada struktur usia tua.
Salah satu upaya pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan dan penyelenggaraan upaya kesehatan antara lain adalah dengan mengadakan posyandu. Posyandu merupakan salah satu upaya bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Posyandu juga merupakan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang didirikan di desa-desa kecil yang tidak terjangkau oleh rumah sakit atau klinik.
Permasalahan penduduk lansia perlu ditangani dengan strategi antara lain melalui pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi bersama  dengan peningktan pelayanan kesehatan yang dipusatkan pada posyandu. Melalui penurunan angka kesakitan dan jumlah jenis keluhan lansia. Penurunan angka kesakitan lansia (AKL) tidak hanya merupakan tanggung jawab sector kesehatan tapi merupakan tanggung jawab sektor terkait. Agar program penurunan AKL dapat dicapai secara efektif perlu dukungan adanya Posyandu Lansia.

B.    Tujuan .
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.    Mengetahui tentang posyandu lansia
2.    Mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam rangka pemenuhan kesejahteraan lansia .
3.    Mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan lansia.

C.   Manfaat
Selain tujuan, adapun manfaat dari pembuatan makalah ini :
1.    Membari pengetahuan tentang posyandu lansia
2.    Memberi pengetahuan tentang apa saja yang dibutuhkan dalam rangka pemenuhan kesejahteraan lansia
3.    Memberi pengetahuan tentang apa saja yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan lansia.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Posyandu Lansia
1.    Pengertian
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.
Posyandu lansia / kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat atau /UKBM yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu sendiri khususnya pada penduduk usia lanjut. Pengertian usia lanjut adalah mereka yang telah berusia 60tahun keatas.
Menurut Notoatmodjo (2007), Posyandu lansia merupakan wahana pelayanan bagi kaum lansia, yang dilakukan dari, oleh dan untuk kaum lansia yang menitikberatkan pada pelayanan promotif dan preventif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Sementara menurut Pedoman Pengelolaan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut, Depkes RI (2003), pelayanan kesehatan di kelompok usia lanjut meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) usia lanjut sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) usia lanjut atau catatan kondisi kesehatan yang lazim digunakan di Puskesmas.
Sementara menurut Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia, Komisi Nasional Lanjut Usia (2010) disebutkan bahwa Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia adalah suatu wadah pelayanan kepada lanjut usia di masyarakat, yang proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah dan non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitikberatkan pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan preventif. Disamping pelayanan kesehatan, di Posyandu Lanjut Usia juga dapat diberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan, keterampilan, olah raga dan seni budaya serta pelayanan lain yang dibutuhkan para lanjut usia dalam rangka meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Selain itu mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi diri.

2.    Tujuan
Khusus pembentukan posyandu lansia antara lain :
1)    Meningkatkan kesadaran para usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya
2)    Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut;
3)    Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut;
4)    Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.

3.    Manfaat Posyandu Lansia
Manfaat dari posyandu lansia adalah menambah pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia sehingga lebih percaya diri dihari tuanya


B.    Peningkatan Kesejahteraan Lansia
Upaya peningkatan kesejahteraan Lansia dapat dilakukan dengan meningkatkan percaya diri Lansia, dan menyingkirkan pikiran negatif tentang Lansia. Hal itu dapat membuat mereka percaya bahwa mereka masih dibutuhkan, mampu melakukan sesuatu untuk diri sendiri dan untuk orang lain, aktif dan ceria hingga akhir hayat “Active and Healthy Ageing”.
Fungsi fungsi pokok yang diharapkan dapat dikembangkan bila seorang Lansia tetap aktif adalah :
1. Fungsi fisik dan kemampuan gerak (motorik).
Membiasakan Lansia untuk selalu memfungsikan dan menggerakkan semua anggota tubuh, tangan, kaki, secara tidak disadari, terus melatih dan memaksa otot untuk tidak menjadi pasif. Kegiatan sehari-hari, seperti menyendok, merajut, melipat pakaian, dll, yang dibiasakan secara rutin, berguna dalam melatih gerak motorik halus. 
2. Fungsi kognitif (kemampuan berpikir, memerima dan memproses informasi, mengingat, merespon, merencana, menyelesaikan masalah).
Menggerakan dan memfungsikan kedua tangan secara harmonis berarti juga secara langsung membantu merangsang tetap aktifnya kedua belahan otak, otak kiri dan otak kanan. Rangsangan ini dapat memperlambat proses penurunan fungsi otak, mempertahankan daya ingat, ketajaman berpikir, kecepatan reaksi. 
3. Fungsi psikologis.
Dengan dibantu pujian dan penghargaan dari keluarga, akan terbangun rasa bangga, rasa percaya diri, rasa masih berfungsi dan bermanfaat,  meningkatnya self esteem, berkurangnya rasa stres karena penurunan kesehatan, ditinggalkan pasangan, dll. 
4. Fungsi sosial.
Lansia yg terbiasa mandiri dan dihargai dirumahnya, serta diberikan dukungan tulus akan tidak canggung melakukan aktivitas di luar rumah. Rasa percaya diri yang tumbuh akan mendorong Lansia untuk tetap berinteraksi dengan orang lain dengan mencari kegiatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.


C.   Peningkatan Kesehataan Lansia
Selain meningkatkan kesejahteraan, lansia juga harus memperhatikan kesehatannya. Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui lansia untuk menjaga kesehatannya, seperti :
1.    Latihan fisik atau olahraga scara teratur dan sesuai kemampuan
2.    Pengaturan gizi seimbang
3.    Tetap bergairah dan memelihara kehidupan seks yang sehat
4.    Melakukan pemeriksaan secara teratur
5.    Memelihara enampilan diri yang rapih dan bersih
6.    Menghindari kebiasaan buruk yang berdampak tidak baik bagi kesehatan



BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Dalam rangka pemenuhan kesejahteraan dan kesehatannya, lansia dapat meningkatkan rasa percaya dirinya dan menyingkirkan pikiran negatif dari perasaan cemas dan depresi, serta latihan fisik atau olahraga scara teratur dan sesuai kemampuan, pengaturan gizi seimbang, memelihara kehidupan seks yang sehat, melakukan pemeriksaan secara teratur, memelihara penampilan diri yang rapi dan bersih, dan menghindari kebiasaan buruk yang berdampak tidak baik bagi keehatan.

B.    Saran
Lansia diharapkan dapat menjaga konsep diri yang seimbang agar lansia dapat menjalani hari tua dengan aman, nyaman, dan menyenangkan. Dengan cara menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan bagi lansia.



DAFTAR PUSTAKA

Maryam, R. Siti. dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika.










No comments:

Post a Comment