PERAN
POSYANDU LANSIA DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN LANSIA
Disusun Oleh :
1. SUSRIYENY AFWAN G1B014009 / A
2. JONA APRISAN SIMAMORA G1B014044 / A
3. ARSA NUR FEBIA ANGGRAENI G1B014066 / A
4. SARI FATMANINGRUM G1B014076 / A
5. DINA ASYIAMI G1B014096 /
A
6. RETRY DWIRAHMA G1B014097 / A
7. EKA SETYARINI G1B014098 / A
8. DEVY LAKSMITA G1B014104 /
A
JURUSAN
KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS
KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
penjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya maka kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM), yang dalam kesempatan ini membahas
tentang “Peran Posyandu
Lansia Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lansia” dalam bentuk makalah. Tidak sedikit hambatan yang kami hadapi,
dalam penyusunan tugas ini. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi
ini adalah berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Ibu Siti Nurhayati selaku dosen mata kuliah Ilmu Kesehatan
Masyarakat (IKM) Universitas Jenderal Soedirman yang
telah memberikan tugas, dan petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dalam menyelesaikan tugas ini.
2.
Orang tua yang telah turut membantu,
membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini dapat
terselesaikan.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan
dapat tercapai. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Purwokerto, 11 Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. .......................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................2
C. Manfaat....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Posyandu
Lansia.....................................................................................3
B.
Peningkatan Kesejahteraan Lansia.........................................................5
C.
Peningkatan Kesehatan Lansia...............................................................6
BAB III PENUTUP
A.
Simpulan..................................................................................................7
B.
Saran.......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................8
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Lanjut usia (lansia)
adalah orang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas yang mencapai hak yang
sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (UU RI NO 13 tahun
1998) . Menurut WHO ( World Health Organisasion)
membagi masa usia lanjut sebagai berikut a. usia 45-60 tahun disebut middle age (setengah baya atau A-Teda
madya) b. usia 60-75 tahun disebut eldery
(usia lanjut atau wreda utama) c. usua 75-90 tahun disebut old ( tua atau wreda prawasana) d. usia diatas 90 tahun disebut very old (tua sekali atau wreda
wasana).
Penduduk usia lanjut (yang
kemudian disingkat Lansia) merupakan bagian masyarakat yang tidak bisa
dipisahkan dalam kehidupan kita. Siapapun pasti akan mengalami masa fase lansia
tersebut. Menurut data pusat statistic, jumlah lansia di Indonesia pada tahun
1980 adalah sebanyak 7,7 juta jiwa atau hanya 5.2% dari seluruh jumlah
penduduk. Pada tahun 1990 jumlah penduduk lanjut usia meningkat menjadi 11,3
juta orang atau 8,9 %. Dan data terbaru menunjukkan bahwa jumlah lansia di
Indonesia diperkirakan akan mencapai 9,77% atau sejumlah 23,9 juta jiwa pada
tahun 2010 dan meningkat lagi secara signifikan sebesar 11,4 % atau sebanyak
28,8 juta jiwa pada tahun 2020 diperkirakan akan mencapai 71,1 tahun . Dengan
data-data tersebut, maka diperkirakan 10 tahun kedepan struktur penduduk
Indonesia akan berada pada struktur usia tua.
Salah satu upaya
pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan dan penyelenggaraan upaya
kesehatan antara lain adalah dengan mengadakan posyandu. Posyandu merupakan
salah satu upaya bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan untuk dan oleh
masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka
pencapaian norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Posyandu juga merupakan
fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang didirikan di desa-desa kecil yang
tidak terjangkau oleh rumah sakit atau klinik.
Permasalahan penduduk
lansia perlu ditangani dengan strategi antara lain melalui pemenuhan kebutuhan
pangan dan gizi bersama dengan
peningktan pelayanan kesehatan yang dipusatkan pada posyandu. Melalui penurunan
angka kesakitan dan jumlah jenis keluhan lansia. Penurunan angka kesakitan
lansia (AKL) tidak hanya merupakan tanggung jawab sector kesehatan tapi merupakan
tanggung jawab sektor terkait. Agar program penurunan AKL dapat dicapai secara
efektif perlu dukungan adanya Posyandu Lansia.
B.
Tujuan
.
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.
Mengetahui
tentang posyandu lansia
2.
Mengetahui
apa saja yang dibutuhkan dalam rangka pemenuhan kesejahteraan lansia .
3.
Mengetahui
apa saja yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan
lansia.
C.
Manfaat
Selain
tujuan, adapun manfaat dari pembuatan makalah ini :
1. Membari pengetahuan tentang posyandu
lansia
2. Memberi pengetahuan tentang apa saja
yang dibutuhkan dalam rangka pemenuhan kesejahteraan lansia
3. Memberi pengetahuan tentang apa saja yang dibutuhkan untuk
menjaga kesehatan lansia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Posyandu Lansia
1.
Pengertian
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat
usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan
oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan
pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya
melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga,
tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.
Posyandu lansia / kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu
bentuk pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat atau /UKBM yang dibentuk
oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu sendiri khususnya pada
penduduk usia lanjut. Pengertian usia lanjut adalah mereka yang telah berusia
60tahun keatas.
Menurut Notoatmodjo (2007), Posyandu lansia merupakan wahana
pelayanan bagi kaum lansia, yang dilakukan dari, oleh dan untuk kaum lansia
yang menitikberatkan pada pelayanan promotif dan preventif, tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif. Sementara menurut Pedoman Pengelolaan
Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut, Depkes RI (2003), pelayanan kesehatan di
kelompok usia lanjut meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional.
Kartu Menuju Sehat (KMS) usia lanjut sebagai alat pencatat dan pemantau untuk
mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman
masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam Buku Pedoman
Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) usia lanjut atau catatan kondisi kesehatan yang
lazim digunakan di Puskesmas.
Sementara menurut Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia,
Komisi Nasional Lanjut Usia (2010) disebutkan bahwa Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lanjut Usia adalah suatu wadah pelayanan kepada lanjut usia di
masyarakat, yang proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh
masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah
dan non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan
menitikberatkan pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan preventif.
Disamping pelayanan kesehatan, di Posyandu Lanjut Usia juga dapat diberikan
pelayanan sosial, agama, pendidikan, keterampilan, olah raga dan seni budaya
serta pelayanan lain yang dibutuhkan para lanjut usia dalam rangka meningkatkan
kualitas hidup melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Selain
itu mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi diri.
2.
Tujuan
Khusus
pembentukan posyandu lansia antara lain :
1)
Meningkatkan kesadaran para usia lanjut untuk membina sendiri
kesehatannya
2)
Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga dan
masyarakat dalam menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut;
3)
Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia
lanjut;
4)
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.
3.
Manfaat Posyandu Lansia
Manfaat dari posyandu lansia adalah menambah
pengetahuan lansia menjadi
meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau
motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia sehingga lebih
percaya diri dihari tuanya
B.
Peningkatan Kesejahteraan Lansia
Upaya peningkatan kesejahteraan Lansia dapat dilakukan dengan
meningkatkan percaya diri Lansia, dan menyingkirkan pikiran negatif tentang
Lansia. Hal itu dapat membuat mereka percaya bahwa mereka masih dibutuhkan,
mampu melakukan sesuatu untuk diri sendiri dan untuk orang lain, aktif dan
ceria hingga akhir hayat “Active and Healthy Ageing”.
Fungsi
fungsi pokok yang diharapkan dapat dikembangkan bila seorang Lansia tetap aktif
adalah :
1. Fungsi fisik dan
kemampuan gerak (motorik).
Membiasakan Lansia untuk
selalu memfungsikan dan menggerakkan semua anggota tubuh, tangan, kaki, secara
tidak disadari, terus melatih dan memaksa otot untuk tidak menjadi pasif.
Kegiatan sehari-hari, seperti menyendok, merajut, melipat pakaian, dll, yang
dibiasakan secara rutin, berguna dalam melatih gerak motorik halus.
2. Fungsi kognitif
(kemampuan berpikir, memerima dan memproses informasi, mengingat, merespon,
merencana, menyelesaikan masalah).
Menggerakan dan memfungsikan
kedua tangan secara harmonis berarti juga secara langsung membantu merangsang
tetap aktifnya kedua belahan otak, otak kiri dan otak kanan. Rangsangan ini
dapat memperlambat proses penurunan fungsi otak, mempertahankan daya ingat,
ketajaman berpikir, kecepatan reaksi.
3. Fungsi psikologis.
Dengan dibantu pujian dan
penghargaan dari keluarga, akan terbangun rasa bangga, rasa percaya diri, rasa
masih berfungsi dan bermanfaat, meningkatnya self esteem,
berkurangnya rasa stres karena penurunan kesehatan, ditinggalkan pasangan,
dll.
4. Fungsi sosial.
Lansia yg terbiasa mandiri
dan dihargai dirumahnya, serta diberikan dukungan tulus akan tidak canggung
melakukan aktivitas di luar rumah. Rasa percaya diri yang tumbuh akan mendorong
Lansia untuk tetap berinteraksi dengan orang lain dengan mencari kegiatan yang
sesuai dengan minat dan kemampuannya.
C.
Peningkatan Kesehataan Lansia
Selain meningkatkan kesejahteraan, lansia juga harus memperhatikan kesehatannya. Berikut adalah
hal-hal yang perlu diketahui lansia untuk menjaga kesehatannya, seperti :
1. Latihan fisik atau olahraga scara
teratur dan sesuai kemampuan
2. Pengaturan gizi seimbang
3. Tetap bergairah dan memelihara
kehidupan seks yang sehat
4. Melakukan pemeriksaan secara teratur
5.
Memelihara
enampilan diri yang rapih dan bersih
6. Menghindari kebiasaan buruk yang
berdampak tidak baik bagi kesehatan
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat
usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan
oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Dalam rangka pemenuhan kesejahteraan
dan kesehatannya, lansia dapat meningkatkan rasa
percaya dirinya dan menyingkirkan pikiran negatif dari perasaan cemas dan
depresi, serta latihan fisik atau olahraga scara teratur dan sesuai
kemampuan, pengaturan gizi seimbang, memelihara kehidupan seks yang sehat, melakukan
pemeriksaan secara teratur, memelihara penampilan diri yang rapi dan bersih,
dan menghindari kebiasaan buruk yang berdampak tidak baik bagi keehatan.
B. Saran
Lansia
diharapkan dapat menjaga konsep diri yang seimbang agar lansia dapat menjalani
hari tua dengan aman, nyaman, dan menyenangkan. Dengan cara menyediakan sarana
dan prasarana yang dibutuhkan bagi lansia.
DAFTAR
PUSTAKA
Maryam, R. Siti. dkk.
2008. Mengenal Usia Lanjut dan
Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika.
No comments:
Post a Comment